SMART BLOG Cerpen: Rumah barunya terlihat indah sekali, dihiasi taman bunga yang bemekaran. Udara dan cuaca yang bersahabat selalu memberi kenyamanan.
Pagi itu, dia terbangun dari tidurnya dengan mata yang masih mengantuk ia mengambil wudhu untuk melaksanakan solat subuh. Selesai solat, ia kemudian membantu ibunya mengurusi rum
ah karena hari minggu. Dia sangat rajin sekali dalam hal apapun apa lagi dalam membantu kedua orang tuanya. Karena ia sadar ia terlahir dari keduanya. Dengan penuh keikhlasan dan tanpa mengeluh, itulah sifat yang ada di dalam dirinya. Dialah Rini, seorang gadis yang menjalanimkehidupan dengan senyuman.
Karya : Sopian |
“Rini!” sapa ibunya
“Iya Bu, ada apa?” jawab Rini
“Rencananya kamu mau melanjutkan ke sekolah mana, ini kan masa pendaftaran untuk taraf SMA” kata ibu
“Rini mau masuk ke SMA 8 BU, bolehkan ?” Rini bertanya penuh harapan.
“Ooh.... tentu saja boleh, nah cepat pergi mendaftar nanti kamu bisa terlambat!” perintah ibunya
“Terima kasih ya Bu, iya ni Rini mau mandi dulu” jawab Rini
Kemudian Rini bergegas mandi dan segera berpakaian rapi untuk pergi mendaftar.
Diperjalanan Dia berjumpa dengan teman-temannya dan merekapun pergi bersama untuk mendaftar ke SMA 8. Kebetulan teman-temannya juga ingin mendaftar kesana. Sesampainya di SMA 8 dia segera mendaftarkan diri sebagai calon siswa baru. Dengan proses yang panjang dan sangat lama sekali dia pun selesai mendaftar dan duduk di halaman sekolah itu karena kelelahan. Sambil minum air dia menyeka keringat diwajahnya. “Huft.... Aku lelah sekali, semoga saja aku diterima disekolah ini” batinnya berkata.
Karena rasa bosan yang terus menghampiri, akhirnya dia mengajak teman-temannya untuk pulang kerumah.”Lily, Tina, Ayu ... pulang yuk! Aku cape ni” kata Rini . Lalu teman-temannya menghampiri dan duduk disampingnya. “kamu kenapa rin ? “ tanya ayu. “ nggak ada apa-apa kok, kita pulang yuk “ pinta Rini. “pulang ?, kan belum lama kita disini” kata Lily “ Iya, iya kita belum lama disini, kamu itu gimana rin-rin” sahut Tina. “tapi inikan uda mau siang pulang aja yuk !” Rini menjawab. Akhirnya teman-teman Rini menuruti kemauan si Rini.
Sesampainya di rumah Rini istirahat dikursi di depan rumahnya. Karena rasa lapar, dia pun segera ke dapur untuk makan. Selesai makan dia tidur dikamarnya.
Beberapa waktu kemudian tepatnya 1 minggu setelah ia selesai mendaftar akhirnya Rini di terima di sekolah yang diinginkannya SMA 8. Betapa senangnya hati Rini mengetahui bahwa ia diterima menjadi siswa di sekolah itu. Ia berbagi kebahagiaan dengan kedua orang tuanya dengan senyum yang selalu indah diwajahnya. Rini pun segera bertanya dengan teman-temannya . Lisa dan Tina tak diterima di sekolah itu. Mereka kecewa sekali karena tidak berhasil menjadi siswa disana.
Sebagai siswa baru Rini ingin mengukir prestasi disekolah itu harapan yang selalu ada dihatinya. Dia selalu berdoa kepada tuhan supaya ia mudah meraih nilai yang terbaik disekolah itu. Karena ia ingin orangtuanya tersenyum dengan hasil yang akan dicapainya.
Dihari pertamanya masuk sekolah suatu hari yang mendebarkan baginya, karena dia belum kebiasaan dengan lingkungan disekolah itu. Lala, teman kecilnya dulu ternyata sekolah juga disana. Betapa senangnya hati Rini dengan hal itu. Dan merekapun kembali menjadi sahabat. Rini telah mengikuti MOS yang sangat melelahkan. Dan akhirnya bel pulang dibunyikan. Dengan berjalan kaki bersama teman barunya Rini pun kembali pulang kerumahnya.
“Assalamualaikum.......” kata Rini
“Waalaikum salam, eh Rini sudah pulang ya, bagaimana dengan sekolah barumu ?” tanya ibu
“Hmm lumayan Bu, cukup menyenangkan.” Rini tersenyum.
“Wah... baguslah kalau begitu. Nah belajar yang sungguh-sungguh ya.” Kata ibunya
“Iya Bu pasti kok! Oya, Ibu masak apa siang ini?” tanya Rini
“Kamu lapar ya? Itu ada makanan kesukaanmu. Makanlah “ perintah ibunya
“Wah....” Rini tersenyum.
Selesai makan Rini mencuci piring yang kotor, setelah itu dia menyapu rumahnya. Rini suka sekali dengan kebersihan.
“Rini, rencananya ayah ingin pindah rumah dan rumah ini mau dijual ke orang lain. Bagaimana kamu setuju sama ayahmu?” tanya ibu
“apa ? pindah??? Memangnya untuk apa kita pindah Bu, rumah ini kan sudah bagus.”kata Rini
“Iya Ibu tahu itu. Tapi kata ayah dia ingin berkebun di rumah baru kita nanti.” Kata ibunya
“Ooh... begitub ya Bu? Iya lah Rini ikut aja Bu.” Jawab Rini.
Tak berapa lama kemudian ayah Rini datang, sepulang dari kerja. Kemudian Rini segera membuatkan minuman teh untuk ayahnya. “Ayah, kapan kita pindah?” tanya Rini. Ayahnya menjawab dengan terkejut.”kapan pindah ??? kamu sudah tahu ya? Haa rencananya sebulan lagi soalnya rumah itu belum dibangun”. “Ooh.... “ jawab Rini.
Waktu terus berlalu, Rini bersama oramg tuanya jadi pindah ke rumah barunya. Rumah itu siap dalam satu bulan. Rumah barunya terletak jauh sekali dari rumah pertamanya. Limgkungannya juga berbeda, dengan cuaca yang panas tak seperti tempat tinggalnya dulu. Rini mengalami perubahan setelah ia pindah di rumah barunya itu. Sifatnya yang sopan dan suka tersenyum sekarang berubah menjadi pemurung dan pemarah. Karena semenjak dia pindah dia selalu mengalami sesuatu yang membuat diri terkadang tertekan, dan dia selalu menangis karena menyesali kepindahannya ke rumah baru itu. Rini sama sekali tak merasa nyaman dengan lingkungan disana.
Karya : SOPIAN
Kelas : XII IPA 1