Langsung saja simak
Kapal Perang Siluman (KRI Klewang 625)
Walaupun kapal perang ini baru saja diberitakan terbakar (28/9) di Dermaga TNI AL di Banyuwangi (Selat Bali), tetapi pemerintah tidak gentar untuk memesan 3 unit Kapal berpredikat siluman ini. Kapal dengan harga Rp 114 Milliar/unit ini berjenis Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran Siluman produksi PT. Lundin Industry Invest, kapal yang tak dapat terdeteksi Radar / Sonar ini di anggap mampu dioperasikan pada daerah perairan Indonesia yang unik.
Profil KRI Klewang 625 Stealth:
> Pruduksi PT. Lundin Industry Invest Banyuwangi.
> Harga per unit 114 Miliar Rupiah.
> Desain Ergonomis sbg Kapal Stealth Modern.
> Berbahan Komposit ringan serta tak terdeteksi radar.
Spesifikasi KRI Klewang 625 Stealth:
> Panjang total : 62,53 meter
> Panjang bentuk : 60,77 meter
> Panjang di permukaan air : 60,77 meter
> Maksimum berat yg di ijinkan : 53,1 ton
> Kecepatan jelajah : 16 knots
> Kecepatan tertinggi : 30 knots
> Jumlah awak : 27 orang
Kemampuan Kapal KRI Klewang 625 Stealth:
> Cocok untuk misi tempur rahasia.
> Kecepatan tinggi dalam operasi laut.
> Memiliki peralatan modern.
> Dilengkapi rudal C-705 buatan China berjarak tembak 120 km.
Sukhoi Su-30 (kode NATO: Flanker-C) adalah pesawat tempur seharga US$33-$45 juta per unit yang dikembangkan oleh Sukhoi Rusia pada tahun 1996. Pesawat ini adalah pesawat tempur multifungsi, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini dapat bersaing dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle Amerika Serikat.
Pesawat ini adalah pengembangan dari Su-27UB, dan memiliki beberapa varian. Seri Su-30K dan Su-30MK telah sukses secara komersial. Indonesia sendiri telah memesan 2 Sukhoi SU-30MK dan 6 unit Sukhoi SU-30MK2 untuk memperkuat armada perang negara kita. Varian-varian ini diproduksi oleh KnAAPO dan Irkut, yang merupakan anak perusahaan dari grup Sukhoi. KnAAPO memproduksi Su-30MKK dan Su-30MK2, yang dirancang dan dijual kepada Cina. Su-30 paling mutakhir adalah seri Su-30MK buatan Irkut. Antara lain Su-30MKI, yang merupakan pesawat yang dikembangkan khusus untuk Angkatan Udara India, serta MKM untuk Malaysia dan MKA untuk Aljazair.
Karakteristik umum
- Kru : 2
- Panjang : 21.935 m
- Lebar sayap : 14.7 m
- Tinggi : 6.36 m
- Luas sayap : 62.0 m²
- Bobot kosong : 17,700 kg
- Bobot terisi : 24,900 kg
- Bobot maksimum lepas landas : 34,500 kg
- Mesin : 2× AL-31FL low-bypass turbofans
- Dorongan kering : 7,600 kgf masing-masing
- Dorongan dengan pembakar lanjut : 12,500 kgf masing-masing
Kinerja
- Laju maksimum : Mach 2.0 (2,120 km/h, 1,320 mph)
- Jarak jangkau : 3,000 km at altitude
- Batas tertinggi servis : 17,300 m
- Laju panjat : 230 m/s
- Beban sayap : 401 kg/m²
- Dorongan/berat : 1.0
Persenjataan
- Guns : 1 × GSh-30-1 gun (kaliber 30 mm, 150 peluru)
- AAMs : 6 × R-27ER1 (AA-10C), 2 × R-27ET1 (AA-10D), 6 × R-73E (AA-11), 6 × R-77 RVV-AE(AA-12)
- ASMs : 6 misil antiradar Kh-31P/Kh-31A, 6 misil berpemandu laser Kh-29T/L, 2 × Kh-59ME
- Aerial bombs : 6 × KAB 500KR, 3 × KAB-1500KR, 8 × FAB-500T, 28 × OFAB-250-270
Super Tucano Gatot Kaca (EMB-314)
EMB-314 (Super Tucano) merupakan pesawat latih berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasilia. EMB-314 Super Tucano merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano yang telah terjual 650 unit untuk 15 negara dengan Brasilia sebagai pemakai utama memiliki 130 unit. Penyempurnaan yang dilakukan dari pesawat sebelumnya meliputi sistem avionik, sistem persenjataan dan sistem komunikasi data. Sejak diperkenalkan dan dipakai Brasilia pada tahun 2004, EMB-314 terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan Amazon yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan perdagangan narkotika.
Sistem persenjataan
Super Tucano memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, 5 buah stasiun pengait dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg. Semua stasiun pengait bisa dipasang bom sejenis MK-81 dan MK-82, peluncur roket jamak, dan bom berpemandu Laser.
Varian
A-29A
Kursi tunggal dengan kemampuan serang antigerilya, pendukung tugas udara jarak dekat, menhadang dan menghancurkan pesawat biasa
A-29B
Kursi ganda dengan kemampuan sama seperti versi kursi tunggal, dengan kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara
Leopard 2 Revolution (MBT 2A6 Revolution)
Leopard 2 adalah tank tempur utama (main battle tank, MBT) produksi Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada awal 1970-an dan mulai digunakan pada 1979. Leopard 2 menggantikan Leopard 1 sebagai tank tempur utama Angkatan Darat Jerman. Beragam versi telah digunakan oleh Angkatan Darat Jerman dan di 12 negara Eropa lainnya, beberapa dari luar Eropa. Lebih dari 3,480 Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan Angkatan Darat Jerman pada Perang Kosovo serta pasukan Kanada dan Denmark yang tergabung dalam ISAF di medan tempur Afghanistan.
Ada dua pengembangan utama pada tank ini, dari model pertama hingga Leopard 2A4 yang memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja dan model yang lebih maju Leopard 2A5 serta versi yang lebih baru lagi, yang memiliki kubah tembak menyudut seperti anak panah dengan appliqué armour serta beberapa pengembangan lainnya. Seluruh model dilengkapi dengan sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder Laser, meriam utama 120 mm dengan kestabilan tinggi, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan untuk melihat dan membidik dalam kegelapan night vision yang lebih maju (Leopard adalah kendaraan tempur pertama yang menggunakan alat pembidik low-light level TV system atau LLLTV; sementara thermal imaging baru diperkenalkan setelah itu). Tank ini memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7 (paling baru). Banyak Leopard 2 yang diupgrade untuk memperpanjang masa tugasnya dan memperkuat persenjataanya, umumnya ke varian 2A5 dan 2A6.
Indonesia saat ini hendak memesan 100 unit Leopard 2A6, pembelian baru dari Jerman, setelah Belanda tidak menyetujui penjualan tank tersebut ke Indonesia setelah batas waktu yang ditetapkan pemerintah Indonesia, setelah protes dari Parlemen Belanda. Pembelian tank ini sempat diperdebatkan di Indonesia, terutama di DPR, mengenai apakah tank Leopard sesuai untuk kondisi geografis Indonesia. 30 unit akan diserahkan pada bulan ini dan sisanya akan dikirim pada tahun 2013.
Tipe : Tank tempur utama (Main Battle Tank)
Negara asal : Jerman Barat
Sejarah pemakaian
- Masa penggunaan : 1979-sekarang
- Pada perang : Perang Kosovo, Perang Afghanistan
Sejarah produksi
- Perancang : Krauss-Maffei
- Tahun : 1970-an
- Produsen : Krauss-Maffei Wegmann, dan Maschinenbau Kiel
- Biaya produksi 2A6 : US$ 5.74+ juta (2007)
Spesifikasi
- Berat : 62,3 Ton
- Panjang : 997 m (39,300 in) (total)
- Lebar : 375 m (14,800 in)
- Tinggi : 30 m (1,200 in)
- Awak : 4 Orang
- Bahan : Komposit Generasi Ke-3, termasuk baja yang diperkeras, tungsten dan plastic filler dengan komponen keramik.
- Senjata utama : 1 x 120 mm Rheinmetall L55smoothbore gun. 42 rounds
- Senjata pelengkap : 2 x 7.62 mm MG3A1 4,750 rounds
- Jenis Mesin : MTU MB 873 Ka-501 liquid-cooled V-12 Twin-turbo mesin diesel
- 1.500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) pada 2600 rpm
- Transmisi : Renk HSWL 354
- Suspensi : Torsion-bar suspension
- Kapasitas tangki : 1.200 liter
- Daya jelajah : 550 km (340 mil) (bahan bakar internal)
- Kecepatan : 72 km/j (45 mph)
Multiple Launch Rocket System (MLRS Astros II)
Astros atau Artillery SaTuration ROcket System merupakan self-propelled multiple rocket launcher yang diproduksi oleh Avibrás company di Brazil. Didasari oleh truk VBT-2028 Tectran 6x6 segala medan MLRS Astros II ini mampu mempekerjakan rocker dengan kaliber 127 mm hingga 300 mm. Ketangguhan alat perang ini dibuktikan dengan Truk yang mengangkut senjata ini, kontur daerah di Indonesia dikira cocok untuk menempatkan MLRS ini pada setiap daerahnya untuk mendukung mobilitas pertahanan didaerah tersebut.
Tempat asal : Brazil
Sejarah Penggunaan
- Masa Penggunaan : Sejak 1983
- Perang : Perang Iran-Irak , Perang Teluk ,Perang Saudara Angola
- Sejarah Produksi
- Pabrikan : Avibrás Company
- Banyaknya Produksi : sekitar 164 unit
Spesifikasi
- Berat : 10.000 kg (22.046 lbs)
- Panjangnya : 7 m (20 kaki)
- Lebar : 2,9 m (9 kaki 6 inch)
- Tinggi : 2,6 m (8 kaki 6 inch)
- Awak Pengguna : 3 Orang
- Senjata Utama : Launcher Loader Modul
- Senjata Sekunder : 1 x 12,7 mm M2 Browning Machine gun
- Jenis Mesin : Mercedes OM422 8-silinder diesel 280 hp (209 kW)
- Suspensi : 6x6
- kisaran operasional : 480 km (298 mil)
- Kecepatan : 90 Km / h (56 mph)
Hellicopter Anti Tank and Marine (Mil Mi-24)
Model paling maju, yaitu AH-64D Apache Longbow , dilengkapi dengan serangkaian sensor dan sisten persenjataan yang ditingkatkan. Perbaikan utama dibandingkan model A adalah kubah radar AN/APG-78 Longbow dome yang dipasang pada rotor utama yang menempatkan sistem perolehan target Radar Kontrol Tembakan gelombang-millimeter selain dari Radar Frequency Interferometer (RFI). Peringkat radome yang ditinggikan memungkinkan pelacakan dan penembakan rudal (arcing) ke arah sasaran meskipun pada waktu itu helikopter itu sendiri dilindungi oleh hambatan (seperti permukaan bumi, pohon atau bangunan). Selain itu, modem radio terintegrasi dengan serangkaian sensor untuk memungkinkan Apache versi-D berbagi data sasaran dengan helikopter AH-64D lain yang tidak memiliki bidikan ke arah sasaran. Dengan cara ini, sekelompok helikopter Apache bisa menyerang sasaran beberapa dengan hanya mengungkapkan radome sebuah helikopter Apache versi-D. Helikopter Apache yang memiliki semua perbaikan yang terdapat pada helikopter Apache Longbow, dengan pengecualian Radar Kontrol Tembakan masih didesignasi sebagai "AH-64D Apache Longbow", karena radome nya bisa dilepas dan saling dapat dipertukarkan antara satu sama lain. Helikopter ini telah dinaik upaya dengan mesin lebih berkuasa yaitu T700-GE-701C , dan kokpit terintegrasi penuh. Fiuslaj depan helikopter telah dibesarkan untuk menempatkan sistem-sistem baru. Sebagai tambahan, helikopter ini juga menerima kemampuan ikhtiar hidup , komunikasi dan navigasi yang ditingkatkan. Kebanyakan keupayan ada helikopter AH-64A Apache dipertahankan. Helikopter Apache pertama yang ditingkatkan ke Blok II telah diserahkan kepada Angkatan Darat AS pada Februari 2003. Blok II termasuk tingkat upaya ke sistem komunikasi digital untuk meningkatkan komunikasi di antara "internet taktis".
Menyempurnakan Blok III, dijadwalkan pada 2008 dan seterusnya, termasuk meningkatkan pengdigitalan, sistem radio taktis bersama, sistem-sistem driver dan mesin ditingkatkan, kemampuan untuk mengendalikan UAV , bilah rotor komposit baru dan giar pendaratan yang ditingkat upaya. Bilah rotor baru yang berhasil menyudahkan tes penerbangan pada Mei 2004, telah meningkatkan kecepatan berselancar Apache, penilaian mendaki dan kemampuan beban muatan. Kontrak Sistem Pengembangan dan Demonstrasi Blok III telah diberikan kepada Boeing pada Juli 2006.
Spesifikasi (AH-64D)
Karakteristik umum
- Kru : 2 (juru terbang, pembantu juru terbang/penembak)
- Panjang : 58.17 kaki
- Diameter baling-baling : 48 kaki 0 in
- Tinggi : 12.7 kaki
- Luas piringan : 1,809.5 kaki²
- Bobot kosong : 11,387 lb
- Bobot terisi : 18,000 lb
- Bobot maksimum lepas landas : 21,000 lb
- Mesin : 2× turboshaft General Electric T700-GE-701 dan kemudian dinaik taraf kepada T700-GE-701C & T700-GE-701D (1990-hari ini), -701: 1,690 shp, -701C: 1,890 shp -701D 2,000 shp masing-masing
- Panjang fiuslaj : 49 kaki 5 in (15.06 m)
- Sistem rotor : 4 bilah rotor utama, 4 bilah rotor ekor dalam jajaran bukan-orthogonal
Kinerja
- Laju yang tidak boleh dilewati : 197 knot (227 bsj, 365 km/j)
- Laju maksimum : 158 knot (182 bsj, 293 km/j)
- Laju jelajah : 143 knot (165 bsj, 265 km/j)
- Radius tempur : 260 batu nautika
- Jarak jangkau ferri : 1,024 batu nautika
- Batas tertinggi servis : 21,000 kaki
- Laju panjat : 2,500 kaki/min
- Disc loading : 9.80 lb/kaki²
- Power/massa : 0.18 hp/lb (310 W/kg)
- Senjata api : 1× 30x113 mm (1.18x4.45 in) meriam rantai M230, 1,200 butir peluru
- Roket : Roket Hydra 70 FFAR
- Rudal : gabungan peluru berpandu AGM-114 Hellfire, AIM-92 Stinger, dan AIM-9 Sidewinder
Pesawat Tanpa Awak (UAV IAI Searcher II)
Pesawat Tanpa Awak atau lebih dikenal sebagai pesawat intai adalah pesawat canggih yang dikendalikan jarak jauh untuk memantau situasi yang tidak kondusif. IAI Seracher lebih dikenal dengan nama meymorith "marsh tern" atau di Israel disebut Hugla "Alectoris". UAV (Unnamed Aerial Vehicle) IAI Searcher II diproduksi di Israel oleh Pabrikan IAI (Israel Aerospace Industries). Pesawat tanpa awak ini menggunakan daya 35 kW (47 HP) engine piston. Pesawat ini dirancang agar dapat bertahan hidup pada medan perang serta dilengkapi dengan fitur terbaru avionik dan sistem sensor yang memungkinkan dia dapat terbang secara sempurna tanpa hambatan.
Specifications (Searcher II)
Karakteristik Umum
- Awak : Tanpa awak
- Kapasitas : 68 kg (150 lb)
- Panjang : 5.85 m (19 ft 2 in)
- Lebar sayap : 8.54 m (28 ft 0 in)
- Tinggi : 1.25 m (4 ft 1 in)
- Berat kotor : 500 kg (1,100 lb)
- Mesin : 1 × Limbach L 550, 35 kW (47 hp)
- Kecepatan maksimum : 200 km/h (125 mph)
- Waktu terbang : 18 hours
- Mampu terbang hingga ketinggian : 6,100 m (20,000 ft)