Cn235 masuk 10 pesawat patroli terbaik | Militer


Ketangguhan CN 235 tak perlu diragukan lagi, USA pun jatuh cinta dengan pesawat buatan Indonesia-Spanyol ini.
CN 235 artinya Casa- Nurtanio (kini:PT DI) dua (engine) 35 (penumpang).
Patroli Pantai Amerika Serikat US Coast Guard memutuskan menambah dua pesawat CN 235 versi maritim (HC-144A), meski tiga pesawat pertama dipesan, belum selesai semua.
Setelah mencoba dua pesawat CN235, US Cost Guard menilai pesawat ini sangat cocok berbagai jenis patroli, tidak bisa digantikan pesawat lain.
Dengan kemampuan terbang lebih dari 10 jam, CN 235 dianggap sangat cocok untuk: patroli maritim, penyelundupan narkoba, penyelundupan manusia, bantuan pasca-bencana dan keperluan SAR.
Pintu belakang (rear ramp) bisa dibuka, membuat CN 235 cocok bongkar muat peralatan, cargo dan misi kemanusian.
Ruang kabin luas, memberi nilai tambah bagi operasional US Coast Guard.
Rear Ramp bisa dibuka saat pesawat sedang terbang, sehingga mudah menurunkan bantuan ataupun peralatan SAR.
Dalam kontrak pertama, US. Coast Guard memesan tiga CN 235 versi HC-144A.
Tanpa menunggu kedatangan pesawat ketiga (Juli 2012), US Coast Guard menambah dua lagi pesawat CN235.
Pesawat CN 235 pertama, dikirim EADS CASA Spanyol ke Lockheed Martin (AS) pada Desember 2006, dipasang peralatan misi maritim.
Hasilnya pesawat CN 235 itu diberi nama HC-144A.
CN 235 HC-144A , Jenis CN-235 dan Varian nya terjual 250 unit untuk 27 negara.
US Coat Guard berencana menggunakan 36 pesawat CN 235 HC-144A CN 235 versi HC-144A dilengkapi peralatan komunikasi, Radar, Kamera elektronik infra merah, serta sistem identifikasi otomatis (AIS) untuk mengetahui data kapal sedang berlayar.
CN235 untuk Korea
CN-235 Spanyol
Adalah Korea Selatan, pertama menempatkan CN 235 sebagai pesawat terhormat dan terpercaya.
Kala itu Korea selatan memesan dua versi VIP/VVIP, digunakan Presiden atau pun pejabat tinggi Negeri ginseng tersebut.
Korea Selatan ternyata menyukai pesawat buatan Bandung ini.
Mereka kembali memesan enam pesawat CN 235 versi militer.
Pesanan terakhir Korea Selatan, empat pesawat CN 235 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dengan nilai kontrak 94,5 juta dollar.
Korea Selatan memiliki delapan CN 235, terakhir diterbangkan ke Seoul 9 Maret 2012 lalu.
Korea Selatan berencana membeli 20 CN 235, karena dinilai murah biaya operasional namun multi fungsi.
Pesawat Kelas Internasional
CN 235 diakui sebagai pesawat patroli maritim kelas Internasional.
Bahkan Spanyol sebagai partner pembuat CN 235, menggunakaan banyak CN 235 untuk: Penerbangan Sipil, Militer, Patroli Maritim, Cargo, SAR, hingga Ambulance Udara.
Sejarah CN-235
CN-235, pesawat hasil kerja sama antara IPTN atau Industri Pesawat Terbang Indonesia (sekarang PT. DI) dengan CASA dari Spanyol.
Kerja sama kedua negara dimulai sejak 1980 dan prototip milik Spanyol pertama kali terbang pada 11 November 1983, sedangkan prototip milik Indonesia terbang pertama kali pada 30 Desember 1983.
Produksi di kedua negara di mulai pada Desember 1986.
Varian pertama CN-235 Series 10 dan varian up-grade CN-235 Series 100/110, menggunakan dua mesin General Electric CT7-9C berdaya 1750 shp bukan jenis CT7-7A berdaya 1700 shp pada model sebelumnya.

berikut 10 pesawat patroli terbaik di duinia.
10 Kawasaki XP-1 (Jepang)
 
9 Ilyushin Il-38  (Rusia)



8 Fokker 50 (Belanda)


7 CN235 (Indonesia/Spanyol)


6 Y-8J (Cina)
5 S100B (Swedia)
4 EMB-145 (Brazil)



3 ATL3 Atlantique (Perancis)



2 Falcon 900DX (German)

1 Boeing P-8 Poseidon (US)
Share This Article
Komentar Anda